kehidupan politik mesir

|| || || Leave a komentar
Sejak berdirinya Kifaya, gerakan yang lahir tahun 2004, panggung politik Mesir telah berubah secara dramatis. Jika ini terus berlanjut, perlawanan politik di Mesir kemungkinan akan menjadi jauh lebih dinamis daripada yang pernah terjadi sejak revolusi 1952 yang menggulingkan monarki dan mendirikan republik Mesir.
Seperti Kifaya, gerakan pemuda dan koalisi nasional untuk perubahan yang dipimpin oleh Mohamed ElBaradei yang juga calon presiden Mesir mendatang, telah memainkan peran dalam membuat kehidupan politik Mesir kurang stagnan. Mereka telah berhasil meningkatkan margin kebebasan dan mendorong reformasi politik.
Kelompok-kelompok ini semua terfokus pada keuntungan politik jangka pendek. Dan itu tidak bisa dipungkiri dalam dunia politik. Tuntutan mereka terhadap perubahan konstitusional, kebebasan dan keadilan, mengakhiri hukum darurat –tapi mereka sering mengabaikan unsur paling penting yang dapat mendorong perubahan nyata di masa depan: perubahan sosial politik.
Dengan masyarakat yang multi sosial serta merangkul nilai-nilai konservatif (ikhwanul muslimien), yang mendorong demokrasi dan kesetaraan, mungkin  akan menemukan beberapa pendukung. Masih banyak tradisi Mesir tidak mengakui kesetaraan gender dan merangkul diskrimanasi terhadap agama minoritas dan etnis. Beberapa diantaranya telah membuang unsur demokrasi dan hak asasi manusia yang merupakan bagian dari agenda imperialis.
Mesir yang saat ini dipimpin oleh penguasa selama beratahun-tahun telah mempengaruhi sistem politik, gerakon sosial yang labil. Lihat, misalnya, dampak sosial politik gerakan hippy di AS dan negara-negara lain. Beberapa pengamat menilai bahwa Amerika tidak akan memiliki seorang presiden dari kulit hitam kalau bukan untuk kemajuan sosial politik, sebuah momentum yang telah dibangun pada tahun 1960-an.
Alasan di balik kesuksesan kaum hippies dalam mengubah perjalanan sejarah, anti-perang, peduli lingkungan atau kritik mereka terhadap nilai-nilai kelas menengah. Ini adalah nilai-nilai yang diajarkan oleh semua orang  jauh sebelum hippies.
Terlepas setuju tidaknya dengan nilai-nilai gerakan hippy, semua orang tidak dapat menyangkal bahwa itu adalah salah satu budaya yang mampu menciptakan gerakan revolusi sosial politik mengakar dalam sejarah. Ajaran penekanan pada kesetaraan gender, lingkungan dan perdamain masih mempengaruhi dunia saat ini, dan menjadi bagian dari budaya arus utama Amerika sejak tahun 1970-an.
Di sini, Mesir, sebuah Negara yang menempatkan begitu banyak penekanan pada gender orang, kelas sosial dan agama, sebuah gerakan akar rumput kuat yang dibangun oleh Ikhwanul Muslimin (IM) seperti telah disirnakan. Kekuatan politik yang bekepanjangan oleh rezim saat ini telah mengubah agenda perubahan pasca Gamal Abdul Nasir.
Gerakan partai oposisi yang dimotori Ikhwanul Muslimin dalam menyuarakan aspirasi ke penguasa kerap kali menimbulkan dampak negatif. Ratusan guru agama dan ulama Al-Azhar selalu menjadi tumbal. Sikap politik keras ini membuat sebagian rakyat jelata anti pemerintahan.
Namun kehidupan sosial politik penguasa Mesir belakangan ini semakin melemah. Terutama pasca sakitnya presiden Hosni Mubarak. Setidaknya ada banyak kritikus Mesir memanfaatkan situasi ini dengan sebuah wacana perubahan. Lewat media meanstream maupun blog  dan buku mereka sudah berani dengan lantang mengingkan perubahan.
walaupun gerakan seperti ini kemungkinan juga lambat-laun akan menghadapi hukuman sosial yang besar. Tidak dapat dipungkiri, akan menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional oleh rezim penguasa. Dengan begitu tentu saja juga akan mengancam kelompok-kelompok keagamaan, yang sejak dulu menjadi motor perubahan.
Bagaimanapun kelompok oposisi sadar bahwa ide-ide baru dan perubahan sosial politik sering dihadapkan dengan perlawanan (pengauasa). Jika tidak, Mesir barangkali akan selamanya –turun-temurun- mewarisi sikap politik keras dan otoriter.
/[ 0 komentar Untuk Artikel kehidupan politik mesir]\

Posting Komentar